Vokalis band ternama Linkin Park itu secara tragis memiih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumahnya di Los Angeles. Pria berusia 41 tahun itu tewas seketika.
Polisi memberlakukan kasus ini sebagai kasus bunuh diri.
Ia merupakan sosok yang ikut membesarkan nama Linkin Park sejak memasuki industri musik tahun 2000an lalu dengan lagu
Hybrid Theory.
Linkin Park mendobrak tren dengan musik rock sedangkan pada masa itu tengah populer musik pop dengan boyband.
Suara khas Bennington membantu menelurkan berbagai karya yang menjadi populer seperti
In the End,
Numb dan
What I've Done.
Namun di balik kesuksesannya, Bennington tak menyangkal bahwa ia memiliki sisi "gelap". Secara terbuka, ia pernah mengakui bahwa ia memiliki sejarah pelecehan dan perjuangan dengan narkoba dan alkohol. Ia pernah menyebut bahwa ia membersihkan kesedihannya melalui musiknya.
"Secara harfiah, menjadi pecandu alkohol dan pecandu narkoba telah melunasi saya dalam banyak hal. Saya telah mampu melewati semua rasa sakit yang menimpa sepanjang hidup dan melampiaskannya melalui musik saya," jelasnya pada situs musik Noisecreep.com pada tahun 2009.
Namun kini Bennington telah berpulang. Ia meninggal pada hari ulang tahun sahabatnya, Chris Cornell, vokalis Soundgarden yang juga tewas bunuh diri pada tanggal 18 Mei 2017 lalu.
Kedua pria itu sekarang adalah bagian dari sejarah panjang karya fenomenal dunia musik rock dan akhir hidup yang tragis. Kepergiannya membawa duka dan meninggalkan penggalan karya yang masih bisa terus dinikmati hingga saat ini.
Selamat jalan, Chester Bennington
!