Setelah kasus pemecatan Direktur FBI James Comey, Trump dituding membocorkan informasi rahasia dalam pembicaraan dengan Menteri Luar Rusia Sergei Lavrov dan Dutabesar Rusia untuk AS Sergei Kislyak hari Rabu pekan lalu.
Di tengah serangan itu, kemarin (Selasa, 16/5) Trump mengumumkan rencana perjalannya ke sejumlah negara, termasuk tiga negara yang menjadi pusat agama besar dunia, yakni Arab Saudi, Israel dan Vatikan. Ini adalah perjalanan pertama Trump sejak dilantik menjadi presiden pada bulan Januari lalu. Rencana itu diumumkan oleh Penasihat Keamanan Nasional HR McMaster.
Trump baru muncul ke hadapan beberapa saat lalu, Rabu siang waktu AS (17/5). Dia memberikan pidato pada pelantikan perwira Coast Guard AS di Connecticut.
Trump tampil meyakinkan. Selain mengucapkan selamat kepada perwira Coast Guard AS yang diwisuda, dia juga menyinggung serangan lawan-lawan politiknya lewat media, juga menjelaskan rencana perjalanannya ke sejumlah negara yang akan dimulai Sabtu mendatang (20/5).
“Dalam perjalanan hidup Anda, Anda akan menemukan kenyataan bahwa hal-hal yang terjadi pada diri Anda tidak semestinya. Tetapi Anda harus tetap menundukkan kepala dan lawan, lawan, lawan,†ujarnya memberi semangat pada wisudawan.
“Jangan pernah sekalipun menyerah. Semuanya akan menjadi baik-baik saja,†sambung Trump.
Trump mengajak wisudawan melihat pengalaman hidupnya.
“Light bagaimana saya diperlakukan, khususnya oleh media. Tidak ada politisi dalam sejarah… yang diperlakukan dengan tidak adil. Anda tidak boleh membiarkan mereka menjatuhkan Anda,†kata Trump lagi disambut tepuk tangan.
“Serangan membuatmu menjadi lebih kuat. Jangan menyerah, jangan mundur, dan jangan berhenti melakukan apapun yang kamu percaya benar,†masih katanya.
Dia menambahkan, dirinya mendapatkan serangan begitu banyak hanya dalam waktu singkat sejak dirinya menjadi presiden walaupun dia sudah melakukan banyak hal dalam waktu yang singkat itu.
[dem]
BERITA TERKAIT: