Gulen sendiri diketahui dituding oleh Ankara berada di balik kudeta gagal tahun lalu.
Akhir pekan ini, majalah berita Jerman Der Spiegel menerbitkan sebuah wawancara dengan kepala badan intelijen asing BND, yang mengatakan bahwa Ankara telah gagal meyakinkan bahwa ulama Fethullah Gulen bertanggung jawab atas upaya kudeta.
"Turki telah mencoba untuk meyakinkan kita bahwa pada setiap tingkat tapi sejauh ini belum berhasil," kata Bruno Kahl seperti dikutip
Channel News Asia.
Menanggapi hal tersebut, juru bicara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa komentar Kahl ini merupakan bukti Jerman mendukung jaringan Gulen yang Ankara kerap sebut sebagai "Organisasi Teroris Gulen" atau "Feto".
"Ini upaya untuk membatalkan semua informasi yang kami berikan kepada mereka pada Feto. Ini tanda dukungan mereka untuk Feto," kata Ibrahim Kalin.
"Mengapa mereka melindungi mereka? Karena ini adalah instrumen yang berguna untuk Jerman untuk melawan Turki," sambungnya.
Diketahui bahwa Jerman dan Turki telah terkunci dalam ketegangan bilateral setelah Berlin melarang beberapa menteri Turki untuk berbicara kepada warga Turki di Jerman terkait referendum bulan depan dengan mengutip kekhawatiran keselamatan publik.
Kalin mengatakan ada kemungkinan Erdogan bisa merencanakan unjuk rasa mendukung Turki di Jerman sebelum 16 April, yakni momen referendum pada perubahan konstitusi, sebuah langkah yang lebih lanjut akan meningkatkan ketegangan dengan Berlin.
[mel]
BERITA TERKAIT: