Kepala polisi Ronald dela Rosa mengatakan bahwa unit anti-narkoba akan dibubarkan sementara.
Langkah ini diambil setelah pembunuhan seorang pengusaha Korea Selatan di dalam kantor polisi. Dia telah diculik dan dibunuh oleh polisi anti-narkoba.
"Presiden Rodrigo Duterte mengatakan kepada kita untuk membersihkan organisasi terlebih dahulu," kata Dela Rosa (Senin, 30/1).
"Kami akan membersihkan barisan kami, maka mungkin setelah itu, kita dapat melanjutkan perang kami pada obat-obatan," tegasnya seperti dimuat
BBC.
Diketahui bahwa tak lama setelah memimpin, Presiden Rodrigo Duterte melancarkan langkah kontroversial untuk melawan narkoba tahun lalu. Tercatat telah ada lebih dari 7.000 orang tewas sejak langkah tersebut diambil.
Korban tewas dan sikap keras Presiden Rodrigo Duterte terhadap obat telah menarik kritik intens dari kelompok hak asasi manusia dan negara-negara Barat.
[mel]
BERITA TERKAIT: