Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Proses Unifikasi Korea Tercapai Apabila Korsel Lepas Dari Pengaruh AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/febiyana-1'>FEBIYANA</a>
LAPORAN: FEBIYANA
  • Senin, 19 Desember 2016, 21:27 WIB
rmol news logo Proses unifikasi Korea akan berhasil apabila Korea Selatan melepas ketergantungannya terhadap pengaruh asing.

Pasalnya, selama ini Pyongyang menilai Seoul terlalu bergantung dalam hal kebijakan pertahanan dan politik dengan pemerintah Amerika Serikat. Terutama dalam hubungan antar-Korea.

"Sayangnya proses unifikasi Korea saat ini tidak lagi didasari dari kepentingan kedua warga Korea sendiri, melainkan disisipi juga kepentingan asing (Amerika Serikat)," ungkap Duta Besar Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK), An Kwan Il, dalam Kuliah Umum di Kampus UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (19/12).

Terlebih lanjut An, pemerintah Korea Selatan tidak memiliki rasa keinginan yang kuat untuk membangun komunikasi yang semestinya dengan pihaknya.

"Mereka selalu bergantung dengan kekuatan negara lain, dalam hal ini AS. Sementara AS, memanfaatkan ini untuk menguasai Asia," tegas An.

An menjelaskan, sejak tahun 2012, Amerika Serikat dan Korea Selatan terus meningkatkan frekuensi latihan militer di kawasan Semenanjung Korea.

Di sisi lain, RRDK menilai hal tersebut merupakan ancaman keamanan lantaran jumlah pasukan militer Amerika Serikat di Korea Selatan terus bertambah.

Oleh karena itu, apabila Korea Selatan tak bisa lepas dan terus menggantungkan dirinya kepada Amerika Serikat, maka semakin besar pula negeri Paman Sam untuk menguasai kawasan Asia dan menciptakan situasi tidak nyaman di Semenanjung Korea.

"Strategi kontrol nuklir antara AS-Korsel yang bertujuan melangsungkan serangan terhadap RRDK juga bahkan dipakai mereka saat latihan militer tahun 2013 lalu. Ini mengindikaskan kedok latihan militer yang selama ini mereka sebut telah terkuak. Latihan militer selama ini nyatanya latihan serangan nuklir untuk menghadapi RRDK," tutup An.

Sebelumnya, Korea Selatan dan Amerika Serikat memiliki kerja sama aliansi pertahanan. Sekitar 28 ribu pasukan militer Amerika Serikat yang terdiri dari angkatan darat, laut, dan udara ditempatkan di Korea Selatan dibawah perintah unit pasukan United States Force Korea (USFK). [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA