Kebijakan Uni Eropa Mengarah Pada Penyalahgunaan Migran Di Italia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Kamis, 03 November 2016, 16:56 WIB
Kebijakan Uni Eropa Mengarah Pada Penyalahgunaan Migran Di Italia
Ilustrasi/The Guardian
rmol news logo Kebijakan migrasi Eropa menyebabkan dugaan penyiksaan, pelecehan dan deportasi ilegal terhadap pencari suaka yang tiba dengan perahu ke italia.

Begitu laporan yang dibuat dari kesaksian puluhan migran yang diterbitkan pertama kalinya oleh kelompok HAM Amnesty International.

Dalam laporan tersebut ditemukan ada kasus di mana empat puluh migran Sudan juga secara ilegal dideportasi ke Sudan tanpa bantuan prosedur suaka yang tepat. Selain itu, setidaknya salah satu dari mereka, dipukuli oleh petugas.

Penerapan sistem 'hotspot' Uni Eropa, yang memaksa semua pendatang untuk diambil sidik jarinya pada saat kedatangan di Italia, dan kegagalan skema relokasi Uni Eropa, menempatkan lebih banyak pengungsi ditempatkan di Italia dan Yunani daripada negara Uni Eropa lainnya.

Hal tersebut menyebabkan dinamika yang mendorong penyalahgunaan terhadap para para imigran.
 
Sejak tahun 2015, para pemimpin Eropa telah memaksa Italia untuk mendaftarkan semua pendatang dari Libya. Hal itu juga membuat Italia bertanggung jawab untuk perawatan mereka.

Tercatat hanya ada 1.200 pengungsi yang telah resmi pindah dari Italia ke negara-negara Eropa lainnya. Padahal perjanjian menyebut bahwa harusnya ada 40.000 pengungsi yang didistribusikan ke Uni Eropa. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA