Hal itu ia muncul dalam sebuah rekaman yang bocor dan dimuat oleh The Guardian pekan ini. Pernyataan itu ia sampaikan di hadapan sejumlah bankir sebulan sebelum digelar referendum. Saat itu ia belum menjadi Perdana Menteri Inggris, melainkan Menteri Dalam Negeri Inggris.
Dalam rekaman tersebut, May menuturkan banyak kekhawatiran bila Inggris hengkang dari Uni Eropa. Ia menyampaikan hal itu di bank di London pada tanggal 26 Mei.
"Saya pikir argumen ekonominya jelas," kata May dalam rekaman tersebut.
"Saya pikir menjadi bagian dari blok di mana sekitar 500 uta perdagangan berlangsung adalah penting bagi kita. Saya pikir, seperti yang saya katakan kepada Anda sedikit lebih awal, bahwa salah satu masalah adalah bahwa banyak orang akan berinvestasi di sini, di Inggris karena Inggris di Eropa," sambungnya.
"Jika kita bukan lagi Eropa, saya pikir akan ada perusahan yang akan mengatakan, apakah mereka perlu mengembangkan kehadiran di daeratan Eropa daripada Inggris? Jadi saya pikir ada manfaat pasti bagi kita dalam hal ekonomi," tambah May.
Pernyataan May dalam rekaman yang bocor itu bertolak belakang dengan pernyataanya baru-baru ini usai menjabat posisi Perdana Menteri.
Pada konferensi Partai Konservatif, May mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan Inggris membutuhkan kebebasan maksimum untuk perdagangan dan beroperasi di pasar tunggal tetapi tidak dengan mengorbankan menyerahkan kendali imigrasi lagi" atau menerima yurisdiksi hakim di Luksemburg.
[mel]
BERITA TERKAIT: