Pasalnya, menurut penelitian terbaru yang dilakukan oleh Deloitte, item dari desainer dan barang-barang mewah lainnya dijual dengan harga yang lebih murah dalam kurs dolar AS di Inggris daripada negara lainnya,
Hal itu bisa terjadi karena adanya kecenderungan penurunan nilai tukar mata uang Inggris, poundsterling atas dolar AS sejak Brexit, atau referendum yang memutuskan bahwa Inggris akan hengkang dari Uni Eropa.
Penelitian tersebut mencatat bahwa poundsterling telah jatuh lebih dari 17 persen terhadap dolar AS sejak Juni kemarin. Hal itu menyebabkan daya beli wisatwan asing meningkat di Inggris.
Penelitian yang dimuat di Wall Street Journal itu mengambil contoh harga hand bag tipe Speedy 30 dari merk mewah Louis Vuitton. Di Inggris, harga hand bag tipe tersebut dijual dengan harga 645 poundsterling di Inggris pada 7 Oktober lalu, bila dikonversi ke dolar AS, maka harganya sekitar 802 dolar AS.
Harga tersebut masih lebih murah bila dibandingkan dengan harga item yang sama di Paris yang dijual dengan harga 760 euro (850 dolar AS), di New York 970 dolar AS dan di China 7.450 yuan, atau 1.115 dolar AS.
[mel]
BERITA TERKAIT: