CNN melaporkan, para pengunjuk rasa kebanyakan adalah kaum muda dengan membawa bendera Meksiko. Mereka memblokir jalan di depan Hyatt Regency, memaksa iring-iringan Trump untuk menepi sepanjang median beton di pintu belakang hotel. Trump dan rombongannya terpaksa keluar dari kendaraan kemudian langsung masuk ke dalam gedung dengan berjalan kaki.
"Itu bukan jalan masuk yang mudah. Rasanya seperti aku sedang menyeberang perbatasan," kata Trump ketika mulai berbicara di konvensi.
Sebelum Trump tiba, puluhan demonstran mencoba menerobos pembatas di dekat hotel. Namun polisi berhasil menghalangi pengunjuk rasa.
Setelah Trump tiba, pengunjuk rasa membanjiri pintu masuk di luar hotel, di mana apara polisi sudah berjaga. Para demonstran meneriakkan, "bawa dia keluar."
Sebenarnya, rentetan demonstrasi selama ini terus menghantui kampanye Trump di seluruh negeri Paman Sam selama berbulan-bulan, tetapi jarang sekali aksi-aksi itu meningkat signifikan menjadi aksi massa yang besar seperti terjadi di California.
Beberapa media internasional melaporkan, demonstrasi anti-Trump berujung penangkapan terhadap 22 orang oleh kepolisian California.
Demonstrasi anti-Trump di California telah berjalan selama sepekan dan sempat mengakibatkan bentrokan keras antara pendukung Trump dengan para demonstran. Penrusakan dan penganiayaan terjadi di beberapa lokasi.
Trump menjadi sasaran kritik karena retorikanya yang mengkampanyekan kebencian kepada para imigran.
Suatu waktu Trump mengatakan, jika terpilih nanti akan membangun sebuah tembok pembatas di antara AS dan Meksiko untuk mencegah masuknya para imigran, kartel narkoba dan kejahatan lainnya ke AS.
Ucapan Trump itu mendapat kritik keras dari pemimin Katolik dunia, Paus Fransiskus. Paus bahkan sampai mempertanyakan iman Kristen Trump akibat pernyataannya itu. [ald]
BERITA TERKAIT: