Demikian pernyataan resmi pemerintah negara Siprus, di mana pesawat itu kini terparkir. Di dalam pesawat itu masih ada lima warga negara asing dan tujuh awak pesawat berkebangsaan Mesir yang disandera.
Pelaku pembajakan diketahui bernama Ibrahim Samaha dan memiliki kewarganegaraan ganda Mesir-Amerika Serikat.
Presiden Siprus, Nicos Anastasiades, mengatakan pembajak yang mengaku membawa peledak di tubuhnya itu tampak lebih memiliki motif pribadi daripada terorisme.
Pihak Kementerian Transportasi Siprus pun menekankan insiden itu tidak terkait dengan terorisme, melainkan terkait persoalan hubungan si pembajak dengan mantan istrinya.
EgyptAir dengan nomor penerbangan MS 181 adalah pesawat dengan rute penerbangan domestik Mesir, dari Alexandria ke Kairo. Namun si pembajak memaksa pilot, Omar El Gamal, mendarat di bandara Larnaca, Siprus pada Selasa pagi waktu setempat.
Juru bicara Kementerian Penerbangan Sipil Mesir, Ehab Raslan, mengaku ragu bahwa pelaku benar-benar memiliki bahan peledak.
"Saya ragu ia memiliki bahan peledak karena keamanan telah meningkat di semua bandara Mesir," ucap Raslan.
[ald]
BERITA TERKAIT: