Remaja berusia 19 tahun itu bernama Sevdet Besim. Ia ditangkap dalam sebuah penggerebbak kontra terorisme yang dilakukan di Melbourne bulan April lalu.
Ia mengaku tidak bersalah atas empat tuduhan yang dilayangkan padanya, tepatnya terkait dengan rencana serangan selama Anzac Day, yakni peringatan bagi tentara Australia dan Selandia Baru yang meninggal dalam pertempuran.
Jaksa menuduh bahwa Besim pernah melakukan percakapan online dengan remaja lain yang berbasis di luar negeri. Dalam percakapan itu ia pernah berencana untuk melibatkan kanguru, hewan berkantung khas Australia untuk melakukan serangan.
"Komunikasi dilakukan pada dini hari Kamis 20 Maret 2015 dengan gambar yang dikirim oleh Besim," kata Jaksa seperti dimuat
AsiaOne.
Disebutkan pula bahwa Besim berencana untuk melepaskan kanguru yang dilengkapi dengan bahan peledan kepada polisi.
Australia diketahui semakin gencar memberantas aktivitas serta potensi teror, Sejak September 2014, Australia bahkan meningkatkan status teror dari siaga ke siaga tinggi. Sebagai bagian dari upaya penanganan teror, pemerintah Australia kerap melakukan serangkaian penyergapan terhadap pihak-pihak yang dinilai berpotensi.
[mel]
BERITA TERKAIT: