Lahirnya World Health Organization

Selasa, 07 April 2015, 11:45 WIB
Lahirnya World Health Organization
rmol news logo Pada tanggal 7 April 1948, salah satu badan Perserikatan Bangsa Bangsa yaitu World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia didirikan dengan markas besar di Le Palais des Nations, Jenewa, Swiss.

WHO pertama kali muncul pada Hari Kesehatan Dunia ketika diratifikasi oleh anggota ke-26 PBB. Jawarharlal Nehru, seorang pejuang kebebasan utama dari India, telah menyuarakan pendapatnya untuk memulai kegiatan WHO.

Direktur Jenderal WHO saat ini ialah Margaret Chan, yang mulai menjabat sejak 8 November 2006.

WHO menurut komisi khusus yang termasuk bagian dari Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and social Committee-ECOSOC) yang bertugas memberikan informasi dan nasehat kepada Swean Ekonomi dan Sosial tentang masalah-masalah khusus, yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah kesehatan.

Dalam menjalankan tugasnya, badan-badan khusus Dewan Ekonomi dan Sosial menjalin suatu jaringan kerjasama yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya.

Hubungan timbal balik antara WHO dengan PBB secara luas ditegaskan dalam perjanjian formal antara kedua organisasi yang diterima oleh Dewan Kesehatan yang pertama.

Pada tahun 1972, Dewan Ekonomi dan Sosial membuat suatu laporan yang terperinci mengenai tugas-tugas WHO. Hal ini menunjukkan bahwa eksistensi WHO dalam sistem PBB benar-benar nyata.

Misi dari WHO adalah mencapai taraf kesehatan yang tertinggi bagi semua orang di dunia. WHO mempunyai konstitusi yang mengemukakan beberapa asas yang luas. Konstitusi itu sendiri memberi definisi terhadap ‘Kesehatan’, yaitu keadaan keseluruhan secara fisik, mental dan sosial yang baik dan bukan hanya bebas dari penyakit atau lemah.

Indonesia baru bergabung menjadi anggota WHO pada tanggal 23 Mei 1950. Sejak saat itu, WHO memiliki hubungan kerjasama yang erat dengan pemerintah Indonesia, sekaligus memainkan peran penting dalam peningkatan kesehatan nasional.

WHO-Indonesia juga turut mendukung Departemen Kesehatan Republik Indonesia dengan memberikan bantuan teknis, training, pendidikan, kerangka acuan dan standar yang berlaku internasional. Dengan staf internasional dan lokal, WHO-Indonesia juga memberikan dukungan dan bantuannya ketika terjadi situasi darurat di dalam negeri, seperti wabah penyakit.[wid]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA