Hadi: Semua Tindakan Houthi Tidak Sah dan Inkonstitusional

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Minggu, 22 Februari 2015, 04:38 WIB
Hadi: Semua Tindakan Houthi Tidak Sah dan Inkonstitusional
Abd Rabbu Mansour Hadi/net
rmol news logo Presiden Yaman yang terguling, Abd Rabbu Mansour Hadi, menegaskan bahwa semua tindakan yang diambil oleh pejuang Houthi setelah September 2014 adalah tidak sah dan inkonstitusional.

Kelompok Syiah Houthi telah menguasai ibukota Sanaa pada September 2014, dan memaksa Hadi mundur dari jabatannya pada Januari lalu.

Dalam pernyataan yang dirilis Sabtu malam (21/2) dan disiarkan Al Jazeera, Hadi mengatakan bahwa ia akan menjunjung tinggi keputusan dari dialog nasional dan kesepakatan yang dicapai oleh negara-negara Teluk untuk solusi politik di negaranya yang dilanda kekisruhan. Ia menyerukan kepada masyarakat internasional untuk melindungi proses politik yang sah.

Walau faktanya ia tak lagi mengendalikan pemerintahan, pernyataan tersebut ditandatangani oleh Hadi atas nama "presiden republik".

Seorang asisten Hadi mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa Hadi akan memanggil parlemen Yaman untuk bertemu di Aden, menyusul suku-suku yang dominan di provinsi Marib, Jawaf dan Baida mendesaknya untuk menyatakan Sanaa sebagai "kota yang diduduki".

"Ia (Hadi) tetap presiden yang sah dan ia mengundurkan diri di bawah tekanan dari Houthi," kata seorang ajudan Hadi, dikutip Al Jazeera.

Pada Sabtu dinihari, Hadi berhasil menyelinap keluar dari tahanan rumah di Sanaa dan melarikan diri ke kota kelahirannya, Aden.

Hadi tiba di basis kekuasaannya di selatan negeri itu pada hari Sabtu sore, setelah ia meninggalkan rumahnya di ibukota Yaman, yang berada di bawah kepungan pemberontak Syiah Houthi.

Setelah kembali ke Aden, ia mengadakan pertemuan dengan dewan keamanan provinsi Aden untuk membahas situasi di negara itu. Hadi memiliki loyalitas yang kuat di antara Muslim Sunni.

Houthi adalah kelompok pemberontak, juga dikenal sebagai Ansar Allah, beraliran Zaidism yang merupakan cabang aliran Islam Syiah. Pengikutnya berpopulasi sepertiga dari populasi Yaman dan memerintah Yaman Utara di bawah sistem sendiri yang dikenal sebagai "Imam" selama hampir 1.000 tahun sampai berakhir tahun 1962.

Pejuang Houthi mengambil nama mereka dari Hussein Badr al-Din al-Houthi. Dia memimpin pemberontakan pertama kelompok ini pada tahun 2004 dalam upaya untuk memenangkan otonomi yang lebih besar dan juga untuk melindungi tradisi keagamaan dan budaya Zaidi dari Islam Sunni.

Setelah Houthi tewas oleh militer Yaman pada akhir 2004, keluarganya mengambil alih perjuangan dan memimpin lima pemberontakan sebelum gencatan senjata ditandatangani dengan pemerintah pada tahun 2010. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA