Berbicara pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-25 ASEAN di Nar Pyi Taw, Myanmar, Rabu (12/11), Jokowi mengemukakan, bagi Indonesia, ASEAN adalah wadah membangun kerjasama, pembangunan, perdamaian dan stabilitas di kawasan ASEAN.
Terkait hal itu, menurut Jokowi, Indonesia tetap berkoitmen untuk mewujudkan MEA 2015. Namun Presiden mengingatkan, untuk mewujudkan masyarakat ekonomi ASEAN, diperlukan peningkatan pertumbuhan ekonomi di negara-negara ASEAN.
"Indonesia ingin mencapai target pertumbuhan ekonomi 7 persen di tahun-tahun mendatang," kata Jokowi dilansir dari laman
Setkab RI.
Mantan Gubernur Jakarta ini menegaskan, Indonesia tidak akan membiarkan dirinya menjadi pasar semata. Indonesia harus juga menjadi bagian penting dari rantai produksi regional dan global (regional and global production chain).
Untuk itu, lanjut Jokowi, ASEAN harus bekerjasama mengatasi tiga hal utama. Pertama, mempercepat pembangunan infrastruktur dan konektivitas di negara-negara ASEAN, antar negara ASEAN, antara ASEAN dengan negara-negara mitra, melalui percepatan implementasi Masterplan on ASEAN Connectivity.
Kedua, meningkatkan kerjasama investasi, industri dan manufaktur yang lebih erat diantara negara-negara ASEAN. "Indonesia di bawah pemerintahan saya terbuka untuk bisnis, terbuka untuk bisnis. Namun, Indonesia, seperti negara berdaulat manapun, harus memastikan kepentingan nasionalnya tidak dirugikan,†kata Presiden Jokowi seraya mengingatkan, kita harus menjunjung tinggi prinsip resiprokal, saling menghormati, saling menguntungkan, dan persaingan secara adil dalam bekerjasama.
Ketiga, meningkatkan perdagangan intra-ASEAN yang saat ini masih cukup rendah, yakni 24,2 persen. Dalam lima tahun ke depan, Presiden berharap nilai perdagangan intra-ASEAN setidaknya bisa mencapai 35-40 persen.
Jokowi juga menyampaikan pentingnya meningkatkan PDB ASEAN dua kali lipat, dari 2,2 triliun dolar AS menjadi 4,4 triliun dolar AS pada tahun 2030, dan mengurangi separuh angka kemiskinan di kawasan pada tahun 2030 dari 18,6 persen menjadi 9,3 persen.
[rus]
BERITA TERKAIT: