Keluarga korban memahami proses politik yang begitu sulit yang telah berlangsung berbulan-bulan. Kubu oposisi yang dimotori Aliansi Politik Baru untuk Demokrasi (NPAD) sempat melakukan aksi duduk di luar gedung parlemen.
Sikap keluarga korban ini disampaikan hari Minggu kemarin (2/11).
“Keluarga korban menghormati proses yang sulit untuk mencapai kompromi, walaupun kesepakatan itu mengandung gatasan dan problem,†ujar jurubicara keluarga Yoo Kyung-geun dalam jumpa pers di Ansan, selatan Seoul.
Hari Jumat (31/11), Saenuri dan NPAD sepakat untuk membentuk komite pencari fakta. Ketua komite ini akan dipilih oleh keluarga korban.
Hal lain yang dilakukan untuk memastikan suara keluarga korban didengar adalah, Saenuri setuju akan menarik anggota mereka di komite itu bila keluarga korban menolak.
Tragedi Sewol adalah salah satu kecelakaan besar dalam sejarah Korea modern. Sebanyak 300 orang tewas dan hilang dalam peristiwa ini. Tragedi Sewol juga membuat kepercayaan publik terhadap pemerintah turun drastis.
[dem]