PMKRI Gelar Misa Perdamaian untuk Palestina-Israel

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Rabu, 16 Juli 2014, 03:56 WIB
PMKRI Gelar Misa Perdamaian untuk Palestina-Israel
rmol news logo Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) tidak menutup mata dan hati terhadap persoalan kemanusiaan di Palestina dan Israel, yang tengah terlibat konflik dan eskalasi militer.

Di tengah meningkatnya rasa solidaritas dan protes massa di Indonesia menyikapi krisis di Gaza, PP PMKRI  menyatakan bentuk solidaritas kemanusiaan universal tersebut dengan cara perayaan Ekaristi bertema perdamaian.

Perayaan "Misa Perdamaian" dirayakan pada Selasa malam (15/7) di Aula Margasiswa I Menteng, Jalan Sam Ratulangi-Jakarta Pusat. Misa dipimpin oleh Romo Rony Netowuly, Pr.

Dalam kata pembukaan, Romo Rony memberikan apresiasi kepada PP PMKRI yang telah berinisiatif dan menyatakan sikap solidaritas terhadap persoalan kemanusiaan yang melanda Palestina dan Israel di wilayah Timur Tengah melalui Misa Perdamaian.

"Selama sepekan ini berbagai bentuk solidaritas, donasi dari berbagai kalangan dan aksi-aksi kemanusiaan patut didukung dan diberi apresiasi karena dilandasi oleh rasa kemanusiaan universal. Namun aksi solidaritas yang unik ini mampu ditunjukkan oleh PP PMKRI dengan menonjolkan nilai spiritualitas di tengah berbagai bentuk aksi, seruan moral maupun sumbangan," kata Romo.

Selanjutnya dalam khotbahnya, mahasiswa pasca-Sarjana Universitas Pertahanan Indonesia yang mengambil Program Studi Damai dan Resolusi Konflik itu mengatakan bahwa secara historis konflik Israel-Palestina tidak bermuatan agama melainkan persoalan memperjuangkan kemerdekaan dengan segala dampak kemanusiaan sebagai taruhannya.

"Konflik Israel-Palestina tidak semetinya diinterprestasi secara dangkal dan sempit sebagai persoalan agama (Yahudi-Islam-Kristen), tetapi persoalan kemerdekaan dan otoritas kepentingan kekuasaan yang dipolitisasi oleh rezim dari kedua negara sehingga mengorbankan sisi kemanusiaan yang menimpa warga sipil, perempuan dan anak-anak," katanya lagi.

Di akhir perayaan, Ketua PP PMKRI, Lidya Natalia Sartono, mengatakan bahwa inisiatif untuk merayakan misa perdamaian sebagai wujud dari seruan moral PMKRI menyikapi konflik Israel-Palestina. Secara moril, PMKRI sudah menyampaikan seruan secara nasional sebagai wujud solidaritas terhadap persoalan kemanusiaan yang terjadi di Palestina dan Israel.

"Kami berharap spiritualitas ini juga menjadi spirit kebangsaan untuk merayakan doa perdamaian atas nama bangsa Indonesia. Hal inilah yang menjadi spirit kami ke depan untuk menemui kedutaan Palestina dan berbagai elemen untuk menggelar doa perdamaian bagi Palestina dan Israel di Istana Negara atau di halaman kedutaan Palestina," terang Lidya. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA