"Persoalan kemanusiaan universal menjadi tanggung jawab bersama. Dunia harus membuka mata. Selain mendesak resolusi konflik antara kedua negara, juga terutama memperjuangkan kemanusiaan universal," kata Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI), Lidya Natalia Sartono, di Margasiswa Pusat PMKRI, Menteng, Jakarta Pusat, dalam rilis yang diterima redaksi.
PMKRI secara nasional menyerukan agar perdamaian dunia ditegakkan sebagaimana harapan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus, kepada kedua negara yang sedang berkonflik atas nama politik balas dendam. Atas nama perdamaian dan kemanusiaan universal, konflik Israel-Palestina harus dihentikan.
Menanggapi sikap Paus Fransiskus yang beberapa waktu lalu mengundang pemimpin Palestina dan Israel ke Vatikan untuk mengadakan Doa Bersama bagi perdamaian dari konflik tersebut, PMKRI menilai bahwa Paus Fransiskus dalam otoritasnya sebagai pemimpin Gereja Universal ingin menggerakkan hati semua pemimpin di dunia untuk sejauh mungkin menjauhkan konflik dan peperangan.
Semua pemimpin hendaknya berupaya menegakkan perdamaian dan kebebasan universal, solidaritas di tengah perbedaan, memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan universal serta mengakui kedaulatan hidup setiap orang tanpa mementingkan latar belakang perbedaan.
"Menyikapi seruan moral Paus Fransikus ini, PMKRI secara nasional akan menggelar Doa Bersama sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan. Secara khusus, memohon perdamaian bagi negara-negara yang sedang terlibat konflik seperti Israel dan Palestina," katanya.
[ald]
BERITA TERKAIT: