Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan kepada wartawan di Kuala Lumpur beberapa saat lalu (Minggu, 13/4) bahwa pemerintah tidak mengetahui setiap panggilan yang dibuat dari kokpit pesawat.
"Sejauh yang saya tahu, tidak ada," katanya, seperti dilansir dari
AFP hari ini.
Namun, Hishammuddin menambahkan bahwa ia tidak ingin berspekulasi dalam ranah yang sedang ditangani polisi dan badan-badan internasional lainnya dalam menyelidiki kasus ini.
"Sekarang, saya tidak ingin mengganggu penyelidikan yang sedang dilakukan, tidak hanya oleh polisi Malaysia tapi juga FBI, MI6, intelijen China dan badan-badan intelijen lainnya," katanya pada konferensi pers itu.
Hingga saat ini, kata Hishammuddin, pihak berwenang belum menemukan kecurigaan terhadap penumpang.
"Kecuali kita menemukan informasi lebih lanjut, khususnya data dalam black box," tandasnya.
Sebelumnya
New Straits Times, Sabtu (12/4) merilis, Co-pilot Fariq Abdul Hamid (27 tahun) membuat panggilan telepon dengan telepon genggamnya setelah pesawat berbelok dari jalur penerbangannya yang sebenarnya dan terbang rendah di dekat Pulau Penang.
Panggilan dari telepon Co-pilot itu berakhir tiba-tiba setelah kontak terjadi dengan sebuah menara komunikasi. Surat kabar itu mengutip sejumlah sumber yang mengatakan bahwa menara telekomunikasi "menangkap pangilan telepon yang sedang dilakukan Fariq". Namun laporan itu mengatakan, sumber-sumbernya menolak untuk mengungkapkan siapa yang dihubungi pilot itu.
[rus]
BERITA TERKAIT: