"Kami tidak akan pergi ke (KTT) Uni Eropa-Afrika. Kami tidak setuju pada komposisi delegasi kami," kata jurubicara Kementerian Luar Negeri Zimbabwe, Joey Bimha pada Jumat (28/3).
Isu pemboikotan ini muncul setelah Zimbabwe mendesak Uni Afrika untuk membatalkan KTT tersebut karena gagal untuk mengundang semua pemimpin blok Afrika, seperti Sudan dan Republik Demokratik Arab Sahrawi, yang tidak memiliki pengakuan internasional.
"Kekuatiran lain adalah isu ibu negara kami yang ditolak visanya," kata Bimha. Demikian dilansir
AFP (Sabtu, 29/3).
Namun, meski sudah didesak Zimbabwe, para diplomat di Brussels tidak terpengaruh oleh panggilan boikot tersebut.
Sebenarnya, larangan perjalanan ini sudah sejak lama diterapkan Uni Eropa kepada Mugebe, istrinya dan beberapa pejabat tinggi Zimbabwe. Namun, khusus untuk Mugebe, larangan tersebut dihentikan sementara karena dia harus menghadiri forum-forum internasional.
[ian]
BERITA TERKAIT: