Direktur Homs Oil Refinery, Akram Sultan mengatakan bahwa seorang pekerja terluka saat tangki bahan bakar meledak setelah diserang mortir yang diluncurkan oleh pihak yang ia sebut sebagai teroris. Sultan mengatakan bahwa petugas pemadam kebakaran sedang berusaha memadamkan api. Begitu dikabarkan
Global Times (Minggu, 24/11).
Perusahaan Homs Oil Refinery ini merupakan kilang minyak pertama di Suriah, yang mulai beroperasi pada tahun 1959. Perusahaan ini per tahunnya menghasilkan satu juta ton minyak.
Dalam beberapa waktu terakhir, para pemberontak memang telah menargetkan beberapa jaringan pipa minyak dan gas di seluruh negeri. Hal ini merupakan upaya untuk melumpuhkan sektor energi dari negara yangtengah dilanda perang ini.
[ian]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: