Nama Samantha kembali muncul ke permukaan di tahun 2011 setelah ia dan Habib Ghani yang dipercaya sebagai suami keduanya diduga terlibat dalam serangan terhadap sejumlah fasilitas milik pemerintahan negara-negara Barat di Kenya.
Otak dari rencana serangan itu, Jermaine Gran, kini sedang menghadapi pengadilan di Kenya. Sementara Habib Ghani bulan lalu tewas dalam sebuah kontak senjata di luar Mogadishu, Somalia.
Adapun Samantha Lewthwaite kembali tenggelam ditelan bumi.
Tetapi kali ini tidak untuk waktu yang lama. Ia lagi-lagi muncul ke permukaan setelah seorang korban yang selamat dari penyanderaan kelompok Al Shabaab di Westgate Mall, di Nairobi, pekan lalu. mengaku melihat seorang wanita kulit putih di antara penyerang.
Wanita yang dideskripsikan berkulit putih inilah yang diduga sang Janda Putih.
Petuangan Samantha di Afrika hingga ke ujung selatan benua itu. Menggunakan nama palsu Natalie Faye Webb, ia berhasil mendapatkan pinjaman dari bank dan menyewa tiga properti di luar Johannesberg, Afrika Selatan. Menurut laporan
eNews Channel Africa tidak jelas apakah ia tinggal di salah satu properti itu.
Di tahun 2012, Samantha dilaporkan berada di balik sebuah posting di dunia maya yang berjudul
Fears and Tears: Confessions of a Female Mujahid. Artikel itu dipublikasikan di website resmi Pusat Pemuda Islam, organisasi di Kenya yang memiliki hubungan dengan Al Shabaab.
Sang penulis artikel yang tak menyebutkan nama itu menulis, "Ketakutan dapat membuatmu melakukan banyak hal."
"Keputusanku memeluk Islam adalah hal paling berharga yang diberikan Penciptaku kepada ku."
Artikel itu kini sudah tidak bisa diakses lagi.
Pihak keamanan juga belum bisa memastikan apakah benar sang Janda Putih ikut dalam penyerangan di mal mewah di Nairobi dan bahkan memimpin serangan.
[dem]
BERITA TERKAIT: