"Pemerintah Kenya yang menginvasi negara kami (Somalia) bulan Oktober 2011 dengan jet militer, telah menewaskan banyak warga sipil tak berdosa," kata seorang jurubicara Al Shabbab, Syekh Ali Mohamud Rage, seperti dilansir
Press TV (Minggu, 22/9).
"Kami telah memperingatkan Kenya mengenai serangan, tetapi diabaikan. Hal ini menyebabkan para mujahidin melakukan serangan balas dendam kepada Kenya. Hari ini, pasukan mujahidin Al Shabab menyerang sebuah pusat penting bagi Kenya, dan mengambil kendali itu," tambahnya.
Kenya memiliki lebih dari 4 ribu tentara militer di Somalia Selatan, di mana mereka telah memerangi pejuang al-Shabab sejak 2011. Pasukan Kenya adalah bagian dari Misi Uni Afrika di Somalia (Amisom) yang mendapat pelatihan dan peralatan dari Amerika Serikat.
[wid]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: