Polisi menyebutkan, ledakan pertama berasal dari dalam sebuah bom mobil yang meledak di dekat tenda pemakaman, ledakan kedua terjadi setelah seorang pembom bunuh diri dengan mengendarai mobil meledakkan dirinya, dan ledakan ketiga terjadi saat polisi, ambulans dan pemadam kebakaran berada di lokasi kejadian untuk mengevakuasi para korban.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan yang melukai 120 korban lainnya.
"Saat kerumunan pelayat berada di dalam tenda untuk menyampaikan belasungkawa, tiba-tiba terjadi ledakan kuat. Saya pun ikut terlempar," kata seorang pelayat, Raheem Basim, sebagaimana dilansir
Reuters (Minggu, 22/9).
"Ketika saya mencoba untuk bangun, ledakan kedua terjadi. Pakaian saya berlumuran darah dan potongan tubuh manusia. Saya pikir saya terluka, tapi kemudian saya tidak sadar berbaring dalam genangan darah orang lain," sambungnya.
Sepanjang bulan September ini, sudah 540 orang tewas di seluruh penjuru Irak akibat berbagai aksi kekerasan. Sementara sejak awal tahun korban tewas sudah mencapai lebih dari 4.300 orang.
[wid]
BERITA TERKAIT: