Pihak kepolisian juga harus menggunakan water cannon untuk menahan gelombang demonstran anti pemerintahan alias oposisi. Seperti dilansir dari
Aljazeera, para petugas harus berhadapan dengan 3 ribu demonstran yang marah sejak hari kedua demonstrasi di kota Kadikoy, basis pihak oposisi.
Beberapa media lain juga mengabarkan bahwa demo serupa pada Senin (9/9) lalu di kota Ankara dan Antakya telah menyebabkan seorang pemuda berusia 22 tahun, Ahmed Atakan tewas. Atakan menjadi korban keenam sejak protes terhadap Perdana Menteri, Recep Tayyip Erdogan dimulai.
Keluarga Atakan mengklaim jika anaknya tewas akibat timah panas polisi. Namun berita itu pun dibantah oleh Menteri Dalam Negeri Turki, Muamer Guler yang menyatakan bahwa para demonstran menggunakan isu kematiannya untuk memulai kerusuhan. Pihak kepolisian setempat menyebut kematian Atakan tewas akibat terjatuh dari atap gedung setelah melempar batu kepada petugas
.[wid]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: