Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Inggris Ancam Serang Suriah Tanpa Izin dari PBB

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/muhammad-q-rusydan-1'>MUHAMMAD Q RUSYDAN</a>
LAPORAN: MUHAMMAD Q RUSYDAN
  • Senin, 26 Agustus 2013, 17:05 WIB
Inggris Ancam Serang Suriah Tanpa Izin dari PBB
Bashar Al Assad /net
rmol news logo Inggris dan Amerika Serikat semakin panas telinga mendengar kenekatan dan tantangan dari rezim Bashar Al Assad di Suriah. Apalagi setelah Presiden Suriah itu menjamin Amerika Serikat dan sekutunya bakal menghadapi kegagalan jika berani mengintervensi negaranya.

Dilansir The Guardian, Senin (26/8), Menteri Luar Negeri Inggris William Hague menyatakan bahwa Inggris dan sekutunya bisa melakukan intervensi militer tanpa perlu persetujuan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB).

"Kami telah mencoba metode yang lain, metode diplomasi dan kami akan terus mencobanya. Tapi, sejauh ini gagal," ujar Hague.

Rusia dan Cina mungkin akan memveto segala resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengizinkan intervensi militer. Tapi, Hague menyatakan bahwa campur tangan militer pun masih diizinkan oleh hukum internasional tanpa persetujuan PBB.

"Mungkin saja untuk segera bertindak untuk masalah kemanusiaan dan dimungkinkan untuk melakukannya dalam banyak skenario. Tapi segala hal yang akan kami ajukan akan tunduk kepada hukum dan akan sesuai dengan hukum internasional" jelas Hague.

Sementara, Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Chuck Hagel, saat berada di Kuala Lumpur, Malaysia, tidak memberikan petunjuk mengenai respons AS terkait isu penggunaan senjata kimia di Suriah.

"Ketika kami mendapat informasi lebih lanjut, jawaban itu akan semakin jelas," jawabnya ketika ditanya wartawan.

Hagel berbicara saat konferensi pers setelah bertemu dengan rekannya di Malaysia, Hishammuddin bin Tun Hession, Senin (26/8), di sela kunjungannya ke Asia Tenggara.

Ia mengatakan, pemerintah AS masih mempertimbangkan banyak faktor termasuk mengenai aspek hukum dan dukungan dunia internasional sebelum lakukan intervensi militer. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA