Salah seorang korban di antaranya merupakan penjaga keamanan Turki yang tewas terkena bom dari dalam mobil saat hendak memasuki area rumah tersebut.
Kelompok militan Al-Shabab Somalia, mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri tersebut. Kelompok jaringan Al-Qaida ini, yang ingin mengubah Somalia menjadi negara Islam, telah menyatakan akan meningkatkan serangan selama bulan suci Ramadhan.
Sebagaimana dilansir
VOA (Minggu, 28/7), Jurubicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki, menyebut pemboman itu sebagai tindakan pengecut.
Namun, ia mengatakan tidak akan mengguncang komitmen AS untuk terus bekerja sama untuk masa depan yang cerah, sejahtera dan lebih demokratis bagi rakyat Somalia
.[wid]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: