"Para pelari itu baru saja mencapai garis finis dan kini, mereka tidak punya kaki," tutur Roupen Bastajian, seorang saksi mata asal Rhode Island yang datang ke Massachussetts untuk menanton langsung festival tahunan itu.
"setelah ledakan, banyak orang tanpa kaki. Darah dimana-mana. Ada tulang dan otot bertebaran. Menjijikkan," lanjutnya seperti diansir
newyorktimes.com.
Saksi mata lain, Deirdre Hatfield yang ikut ambil bagian dalam lari marathon juga mengaku trauma ketika mendengar ledakan yang sangat keras ketika tengah berlari.
"Saya sedang berlari ketika terdengar suara ledakan dan tiba-tiba banyak tubuh terjatuh di sekeliling saya" kenangnya.
"Saya melihat gerai Starbucks di sebelah kiri saya. Tadinya mungkin ada 100 orang di dalam sana, dan setelah ledakan, hampir tidak ada gerakan disana," tambahnya.
Beruntung, Hatfield tidak terluka. Diapun segera berlari ke hotel tempat keluarganya menginap dan menemukan keluarganya baik-baik saja. "Ironis sekali, ketika saya baru selesai berlari (mencapai finish) dan ingin terus berlari," tandasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: