"Tidak ada gunanya saya melanjutkan pekerjaan di sebuah pemerintah yang tidak peduli tentang tuntutan rakyat," kata Izzeddin al Dolah sebagaimana dilansir
Associated Press (Sabtu, 9/3).
Penembakan fatal dalam demonstrasi anti pemerintah sebenarnya telah jarang terjadi selama dua bulan terakhir. Namun insiden kematian demonstran tersebut telah meningkatkan kembali kemarahan demonstran Sunni terhadap pemerintahan yang dipimpin Syiah.
Para pejabat polisi mengatakan penembakan itu terjadi di kota Mosul, ketika para demonstran marah menuntut pembebasan seorang suku Sheik yang ditangkap sehari sebelumnya.
Al Dolah sendiri merupakan anggota oposisi blok Iraqiya, yang banyak didukung oleh Sunni. Ia mengaku mundur karena tidak terima atas penembakan fatal tersebut.
Pengunduran al Dolah ini praktis semakin menandai ketegangan antara Sunni-Syiah pada bulan ini. Pasalnya, pengunduran diri ini hanya berselang beberapa hari saja setelah Menteri Keuangan Rafia al Issawi. Kedua menteri tersebut mundur sebagai bentuk protes mereka terhadap Pemerintah Irak.
[ian]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: