Nasib Gajah dan Badak Dibahas di Bangkok

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/shoffa-a-fajriyah-1'>SHOFFA A FAJRIYAH</a>
LAPORAN: SHOFFA A FAJRIYAH
  • Minggu, 03 Maret 2013, 17:36 WIB
Nasib Gajah dan Badak Dibahas di Bangkok
YINLUCK SHINAWATRA/ST
rmol news logo Konvensi Perdagangan Spesies Langka Internasional (CITES) melakukan pertemuan di Bangkok hari ini (Minggu, 3/3). Konvensi ini akan membahas tentang spesies yang terancam punah.

Nasib gajah dan badak, terancam oleh perburuan yang didorong oleh permintaan terhadap taring dan tanduk dari negara-negara Asia, akan menjadi pembahasan yang paling mendominasi di CITES yang berlangsung sampai 14 Maret mendatang.

Dalam pidato pembukaan konferensi tersebut, Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra mengatakan, negaranya telah bekerja sama dengan pemerintah negara lain untuk membatasi perdagangan gelap dan telah memperketat pengawasan produk gading.

"Gajah sangat penting bagi budaya Thailand. Saya harus menekankan bahwa tidak ada yang lebih peduli gajah selain orang-orang Thailand,"
katanya.

"Sayangnya, banyak orang telah menggunakan Thailand sebagai negara transit untuk perdagangan gading ilegal internasional," tambahnya. [wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA