PM Thailand Minta Selidiki Penyebab Runtuhnya Gedung Audit Negara saat Gempa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Minggu, 30 Maret 2025, 10:36 WIB
PM Thailand Minta Selidiki Penyebab Runtuhnya Gedung Audit Negara saat Gempa
Petugas pencarian dan penyelamatan serta peralatan dikerahkan di lokasi runtuhnya gedung baru Kantor Audit Negara di distrik Chatuchak, Bangkok, pada hari Sabtu, 29 Maret 2025/Net
rmol news logo Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, telah menyatakan keprihatinannya terkait runtuhnya gedung Kantor Audit Negara saat gempa bumi yang mengguncang negara tersebut pada 28 Maret. 

Sebagai respons, ia memerintahkan penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap penyebab insiden tersebut.

Ibu Shinawatra mempertanyakan mengapa gedung ini menjadi satu-satunya yang mengalami kerusakan parah. Ia menegaskan bahwa masalah ini tidak akan diabaikan dan menekankan perlunya investigasi mendalam guna memastikan keamanan bangunan di masa depan.

“Saya ingin mengetahui mengapa hanya gedung ini yang runtuh saat gempa, sementara bangunan lain tetap berdiri. Penyelidikan ini harus dilakukan dengan transparan,” ujar PM Thailand dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat Reuters pada Minggu, 30 Maret 2025. 

Sebagai langkah awal, ia telah membentuk komite ahli yang bertugas menyelidiki insiden ini. Laporan dari komite tersebut diharapkan rampung dalam waktu satu minggu. 

Penyelidikan akan mencakup berbagai aspek, termasuk proses persetujuan konstruksi, pihak yang bertanggung jawab dalam perencanaan, serta kepatuhan terhadap standar bangunan tahan gempa.

Menindaklanjuti arahan tersebut, Direktur Jenderal Departemen Pekerjaan Umum dan Perencanaan Kota & Daerah, Pongnara Yenying, telah bertemu dengan Perdana Menteri untuk memberikan informasi terkini. 

Ia memastikan bahwa penyelidikan segera dimulai dengan dukungan dari Institut Teknik Thailand.

“Komite ini akan bekerja sama dengan para ahli teknik untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi, serta apakah ada kegagalan dalam perencanaan atau konstruksi gedung tersebut,” kata Yenying.

Perdana Menteri juga menyoroti pentingnya memahami apakah bangunan lain memiliki risiko serupa, terutama jika gedung tersebut dalam kondisi penuh dengan ribuan orang di dalamnya.

“Undang-undang kita sudah mengatur bahwa semua bangunan di Bangkok harus mampu menahan gempa pada tingkat tertentu. Namun, kita perlu memastikan kembali bahwa peraturan ini benar-benar dipatuhi,” tambahnya.

Ia juga menyebut bahwa meskipun gempa berkekuatan 7,7 magnitudo tersebut menyebabkan beberapa masalah pada lift dan getaran bangunan lainnya, sebagian besar struktur tetap bertahan tanpa kerusakan signifikan.

Mengenai pihak yang bertanggung jawab, PM Shinawatra menegaskan bahwa Departemen Pekerjaan Umum dan Perencanaan Kota & Daerah akan memimpin penyelidikan ini. 

Hasil awal dari investigasi ini akan disampaikan dalam rapat komite yang dijadwalkan pada akhir minggu depan.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA