Menurut laporan terbaru, gempa ini telah menyebabkan total 23 korban jiwa dengan 20 di antaranya merupakan warga Myanmar dan tiga lainnya dari Thailand.
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), pusat gempa berada dekat Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar, dengan lebih dari satu juta penduduk.
Gempa susulan berkekuatan 6,4 magnitudo tercatat 11 menit kemudian, memperparah situasi di wilayah terdampak. Dengan kedalaman hanya sekitar 9,6 kilometer, gempa ini tergolong dangkal, yang meningkatkan dampak guncangan.
Gempa di Mandalay menyebabkan kehancuran bangunan dan infrastruktur. Rumah sakit utama di kota tersebut kewalahan menangani ratusan pasien yang terluka akibat reruntuhan.
"Gempa bumi menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai lebih dari 200 lainnya," ujar Dr. Kyaw Zin dari Rumah Sakit Umum Mandalay, seperti dimuat
Bangkok Post. Puluhan pasien terpaksa mengungsi ke tempat parkir, beberapa masih terhubung dengan infus dan tabung oksigen.
Daw Kyi Shwin, seorang warga Mandalay, mengisahkan kesedihannya setelah kehilangan putrinya yang berusia tiga tahun.
"Begitu kejadian itu terjadi, saya langsung lari ke bawah, tetapi saya tidak sempat. Saya mencoba lari ke arahnya, tetapi sebelum sempat, batu bata juga menimpa saya," ujarnya.
Gempa ini juga merobohkan jembatan dan beberapa bangunan di berbagai kota, termasuk di ibu kota Nay Pyi Taw. Situasi semakin sulit karena jaringan listrik dan komunikasi terganggu, menghambat upaya penyelamatan.
Myanmar, yang secara geografis berada di zona seismik aktif, sebelumnya pernah mengalami gempa serupa pada tahun 2011 yang menewaskan lebih dari 70 orang.
Di Bangkok, lebih dari 600 mil dari Mandalay, gempa menyebabkan kepanikan di jalan-jalan ibu kota Thailand.
Gedung-gedung tinggi bergoyang, memaksa penghuni untuk mengungsi ke tempat aman. Video yang beredar menunjukkan kolam renang di atas hotel dan menara hunian meluap akibat guncangan.
Salah satu dampak terbesar terjadi pada sebuah gedung pencakar langit 30 lantai yang sedang dibangun di Bangkok. Video yang diverifikasi oleh media internasional menunjukkan gedung tersebut runtuh, menyebabkan awan debu menyelimuti area sekitarnya.
"Setidaknya tiga orang tewas dalam insiden ini," ujar seorang petugas penyelamat.
Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra pun menetapkan Bangkok sebagai "area darurat" dan meminta penduduk untuk menghindari gedung-gedung tinggi guna mengantisipasi gempa susulan.
BERITA TERKAIT: