RMOL. 6.000 kandidat dari 55 partai politik di Mesir, kemarin, berlaga dalam pemilu legislatif pertama sejak Presiden Hosni Mubarak tumbang. Untuk menarik perhatian pemilih, para caleg mencantumkan logo partai.
Uniknya, simbol itu dekat dengan keseharian masyarakat modern, mulai dari telepon seluÂlar alias handphone hingga piano.
Tercatat, 250 simbol digunakan para kandidat untuk mensiasati pemilih Mesir yang tingkat melek hurufnya masih rendah. Mereka dapat mengidentifikasi calon faÂvoritnya dari melihat logo saja. Ada kandidat yang menandai diriÂnya dengan bola, kamera, kompos gas enam tungku, blenÂder, gitar, blender dan logo lainnya.
Salah satu kandidat di Imbaba, tetangga Kairo, mengaku merasa dipermalukan setelah mengguÂnaÂkan simbol gaun wanita. Yang lain menyampaikan slogan mengÂubah krisis menjadi peluang seperti, “Jika Anda tidak suka gaya saya, kembalikan Teddy Bear kuâ€.
Simbol lain memicu debat poÂlitik yang lebih serius, terutama parÂtai berlogo kekuatan militer atau senjata roket dan tank, Partai Konservatif, benÂtukan bekas anak buah Mubarak.
Sebelumnya, untuk mengÂanÂtisipasi banyaknya masyarakat yang belum mengetahui pemilu ini, beberapa media setempat, terÂmasuk tokoh masyarakat, melaÂkukan kampanye tentang tata cara pemilu. Pihak televisi bahkan memberikan 337 jam iklan gratis untuk partai dan kampanye keÂsadaran bagi 40 juta pemilih.
“Saya tidak pernah memilih. Bagaimana kita harus memÂberiÂtahu setiap orang?†tanya Saher AhÂmed, warga Mesir, sambil meÂnunjuk ke ratusan poster dan spanÂduk parpol yang menghiasi jalan.
Ahmed harus memilih satu partai untuk mewakili distriknya (Shubra) dan memilih dua kanÂdidat dari 149 kandidat lainnya untuk kursi di parlemen. Selain Ahmed, warga Mesir lainnya, Fathi Mustafa, juga kebingungan untuk menentukan pilihannya.
“Saya tidak tahu satu dan lainnya. Saya tidak tahu di mana mereka berasal atau apa yang akan mereka lakukan,†kata Mustafa warga yang tinggal di kawasan mewah Zamalek, Kairo. Setidaknya, 1.000 orang meÂngÂantre di tempat pemungutan suara, mulai pukul delapan pagi.
“Saya sangat senang bisa ikut peÂmilu,†kata Wafa Zaklama (55) yang baru pertama kali ikut menÂconÂtreng di pileg. Pemilu kali ini unÂtuk memilih 498 anggota parlemen.
Pengamanan Pemilu
Tentara Mesir dikerahkan unÂtuk pengamanan pemilu di teÂngah ancaman aksi protes sebaÂgian kelompok pro demokrasi. Dewan Tertinggi Militer (SCAF) juga memberi jaminan keÂaÂmanan bagi para hakim sebagai pengawas pemilu.
Sebanyak 4.765 hakim akan mengawasi pemilu anggota MaÂjelis Syaab (DPR) dan Majelis SyuÂra (MPR) dari hari pertama peÂmilu hingga berakhir pada 11 Februari 2012. Pemilu Mesir akan berlangsung dalam tiga puÂtaran, putaran pertama pada 28 NoÂvember, selesai pada Maret 2012.
Putaran kedua diadakan pada 14 Desember dan putaran ketiga akan diadakan pada 3 Januari 2012. Sedangkan putaran perÂtama peÂmilu Dewan Syura (MPR) dijadÂwalkan pada 29 Januari 2012 dan berlangsung tiga minggu. Setiap gelombang dilakukan dua hari.
Gelombang pertama dilangÂsungkan di sembilan provinsi, termasuk Kairo dan IskanÂdariÂyah, dari 27 provinsi di Mesir. PeÂmilu di Kairo dan Iskandariyah --dua kota yang menjadi aksi protes sejak dua pekan lalu yang menewaskan 41 orang-- sebeÂlumnya diisukan akan ditunda, namun Ketua KoÂmisi Pemilihan Umum Abdul Muis Ibrahim membantah isu tersebut. [Harian Rayat Merdeka]
BERIKUTNYA >
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: