Australia Pakai YouTube Cegah Pencari Suaka Baru

Rabu, 03 Agustus 2011, 06:24 WIB
Australia Pakai YouTube Cegah Pencari Suaka Baru
ilustrasi, Pencari Suaka
RMOL. Australia akan me­nung­gah video para pencari suaka yang dikirim ke Malaysia ke  YouTube, situs web tempat ber­bagi video. Cara ini meru­pa­kan salah satu upaya Aus­tralia untuk mencegah datang­nya pa­ra pen­cari suaka baru ke Australia.

Menurut juru bicara Depar­temen Imigrasi Sandi Logan, sekitar 54 pencari suaka, yang ditangkap Minggu (31/8), mu­lai difilmkan dari saat mereka tiba di pusat imigrasi Pulau Christmas Australia, naik pesa­wat ke Ma­laysia dan tiba di kamp-kamp di Kuala Lumpur un­tuk diproses.

“Kami tidak ingin mereka mengeluarkan uang. Kami tidak mau mereka datang ke Australia dengan segala cara, rela me­num­pangi kapal reyot yang berbahaya, dan me­nem­puh per­jalanan sangat berisiko di laut terbuka utara Australia,” kata Logan.

“YouTube jangkauannya tidak terbatas. Ini akan menjadi pesan yang sangat kuat yang menunjukkan kesia-siaan me­la­kukan penyelundupan ma­nusia. Anda mempertaruhkan hidup di laut, hanya untuk diterbangkan kembali ke Ma­laysia,” yakinnya.

 Selama tiga tahun ini, Aus­tralia menggunakan YouTube untuk mencegah pencari suaka. Vi­deonya mengenai orang dalam tahanan atau mereka yang kehilangan nyawa di laut. Bedanya dengan video terbaru, pencari suakanya asli. Untuk alasan keamanan, wajah me­reka akan diblur.”Australia menggunakan dua saluran YouTube, notopeoples­mugg­ling dan ImmiTv. Video akan menampilkan 30-40 klip dalam delapan bahasa,” kata Logan.

Pada 25 Juli, Australia dan Malaysia bekerja sama per­tukaran pengungsi. Negeri Kanguru itu akan mengirim 800 pencari suaka yang di­bar­ter dengan 4.800 pencari suaka yang telah ditetapkan Badan Pengusi PBB (UNHCR).

Kelompok hak asasi ma­nusia dari kedua negara telah meng­kritik kesepakatan pertu­karan ini. Mereka takut pen­cari suaka di Malaysia akan diperlakukan buruk. Pasalnya,  negeri jiran itu tidak me­nandatangani kon­vensi PBB mengenai pe­ngung­si, dan me­nerapkan hukuman cambuk bagi para pendatang haram.

Kelompok pertama pencari suaka akan diterbangkan ke Malaysia segera pekan depan. Mereka akan ditempatkan di pusat transit sampai 45 hari,  untuk proses status oleh UNHCR. Kemu­dian, mereka berbaur ke ko­mu­nitas lokal dan diberi akses terhadap peker­jaan, pendidikan, serta kese­hatan menjelang kembali ke ne­gara tujuannya.   [rm]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA