Arumi Bachsin, Belajar Masak Jelang Nikah

Selasa, 23 April 2013, 09:21 WIB
Arumi Bachsin, Belajar Masak Jelang Nikah
Arumi Bachsin
rmol news logo Usianya memang masih muda, Arumi siap total melayani suami. Sementara sudah belajar masak.

Arumi Bachsin sudah dilamar Emil Dardak, putra Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak, beberapa waktu lalu. Meski belum menentukan tanggal pernikahan, ia sudah mulai mempersiapkan segala kebutuhannya, seperti konsep maupun perawatan diri. Bahkan soal pilihan momongan dan pilihan tempat tinggal pun sudah mulai ia pikirkan. Setelah menikah, kabarnya Arumi akan melanjutkan pendidikannya ke luar negeri. Bukan tak mungkin, dia akan menetap di negeri orang dalam waktu yang lama.

“So far we still love Indonesia. Kalau keluar, itu hanya ingin mengejar pendidikan di sana,” terang Arumi saat dijumpai, kemarin.

Bintang film 18+ dan Not For Sale ini memegang prinsip, dirinya harus punya banyak pengalaman dan open minded untuk menghadapi orang-orang dengan berbagai latar belakang. Maka, bisa saja setelah menikah, dia hijrah ke luar negeri. Itu artinya, Arumi akan vakum dari dunia entertainment tanah air.  

“Ya, itu salah satu risiko. Sudah dibicarakan juga. Aku siap, tapi kan bukan berarti komunikasi terputus. Masih banyak hal yang bisa dilakukan,” ujarnya.

Sedangkan soal momongan, Arumi memasrahkannya pada Tuhan. Kalau belum diberi, ia yakin itu karena Tuhan belum percaya dirinya dan Emil bisa bertanggung jawab. “Masih banyak kegiatan dan tanggung jawab lain. Tapi kalau memang dikasih, ya alhamdulillah,” tuturnya.

Dara 19 tahun yang pernah bikin heboh karena kabur dari rumah ini sudah mempersiapkan bekal menjadi istri. Salah satunya, belajar memasak. Meski Emil tak pernah memintanya, Arumi sadar diri sebagai perempuan harus melayani suami.

“Dia nggak pernah minta. Tapi waktu itu aku ngelihatin mama masak, terus diajari. Habis itu coba praktik sendiri, terus aku sodorin ke Mas Emil,” cerita Arumi.

Dari situ, Emil melihat sang kekasih mulai belajar memasak. Ia pun mulai meminta dimasakkan berbagai macam makanan. Ia dan Arumi bahkan pernah memasak berdua. Meski rasanya tidak terlalu lezat, namun mereka menikmatinya.

“Aku sama Mas Emil nyoba bikin ayam rica-rica, lumayan sampai keringatan. Meskipun rasanya standar, habis juga. Karena makanannya memang cuma itu,” tuturnya sambil tertawa.

Arumi sudah menyelesaikan film terbaru, Kerasukan. Meski film itu bergenre horor standar Indonesia, Arumi tetap bergairah berakting.

“Yang aku tahu selama ini film horor kita tidak terlalu baik. Umumnya malah kayak komedi murahan. Ting, hantunya muncul. Ting, hantunya hilang. Malah jadi konyol. Di Kerasukan tidak begitu. Berjalan dengan alur natural tapi tegang.

Dan bukan hanya tegang tapi mengusung pesan edukatif. Pokoknya unik dan mempesona,” paparnya berpromosi.

“Tadinya, aku malas main di film horor. Aku pikir, paling horor yang mengada-ada, seperti yang biasa. Tapi, entah kenapa, begitu skenario dikasih, aku iseng membaca. Awalnya tanpa gairah. Tapi baru baca dua halaman, malas aku jadi hilang. Aku seperti kaget. Ternyata ceritanya bagus banget. Ada yang mati ada yang kerasukan. Tapi ternyata ini bukan jenis thriller walau seram!” tambahnya.

Terlebih tokoh yang diperankan tergolong sangat menantang.

“Di sini aku jadi tokoh tomboy, hobinya berpetualang dan fotografi. Ceritanya kami serombongan remaja mau rekreasi keluar kota. Akhirnya terjebak di satu desa. Dimulai dari sini lah timbul konflik dan peristiwa yang seram yang sekaligus menggelikan. Tapi, nggak mau terusin, ah. Nanti nggak surprise lagi kalau nonton filmnya,” urainya.

Seperti kebanyakan film horor Indonesia, apakah akan berbusana seksi? “Oh, pastinya,” jawabnya singkat. Seseksi apa sih? “Buka-bukaan maksudnya? Ya, nggak lah. Lagi pula kalau ada aku nggak mau. Kalaupun dibuka, orang mau lihat apanya. Aku kan krempeng kayak gini, ha ha ha,” sambung blasteran Palembang, Jerman dan Belanda ini.

Belakangan Arumi sudah jarang terlihat main sinetron. Saat ditanyai, ia mengaku kapok syuting seharian penuh jarang istirahat. “Ah, nggak mau. Bisa kaya tapi bisa juga jadi miskin mendadak. Kerja di sana kan 24 jam, kapan istirahatnya.

Capeknya bukan main. Terus kalau kita sakit keras gara-gara kerja keras, kan harta juga bisa habis buat pengobatan. Tapi terus terang, aku salut sama teman-teman yang sanggup main di sinetron striping itu. Salut banget aku,” tandasnya. [Harian Rakyat Merdeka] 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA