Kontrak acuan CPO untuk pengiriman Februari di Bursa Malaysia Derivatives Exchange melorot 0,34 persen atau 14 Ringgit, ditutup sementara di level 4.092 Ringgit per ton pada jeda tengah hari ini, seperti dilaporkan Reuters.
Tekanan jual diperkuat oleh kekhawatiran pasar terhadap lonjakan persediaan
Data regulator industri yang dirilis hari ini menunjukkan stok minyak sawit Malaysia sepanjang November melambung 13 persen dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 2,84 juta ton. Angka ini merupakan level tertinggi dalam lebih dari enam setengah tahun terakhir.
Pelemahan harga juga sejalan dengan pasar minyak nabati global. Kontrak minyak kedelai di bursa Dalian dan Chicago Board of Trade sama-sama terkoreksi, menyeret harga CPO yang berkompetisi ketat di pasar global.
David Ng, trader dari Iceberg X Sdn Bhd, menyebut tekanan harga dipicu pelemahan soyoil dan kekhawatiran level stok yang meningkat. Meskipun demikian, ia mencatat harga CPO masih mendapat support di atas level psikologis 4.000 ringgit.
Pelemahan Ringgit Malaysia sebesar 0,15 persen terhadap Dolar AS sebenarnya membuat CPO lebih murah bagi pembeli asing.
BERITA TERKAIT: