BI Ajak Jurnalis Bangun 'Trust' dan Akuntabilitas Ekonomi Syariah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 14 November 2025, 14:57 WIB
BI Ajak Jurnalis Bangun 'Trust' dan Akuntabilitas Ekonomi Syariah
Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI, Imam Hartono (Istimewa)
rmol news logo Bank Indonesia (BI) mengakui bahwa media massa memegang peranan vital dalam menyukseskan Ekonomi Syariah (Eksyar), khususnya dalam meningkatkan literasi di kalangan masyarakat, terutama generasi muda. Hal ini sejalan dengan target pembangunan nasional yang menempatkan Eksyar sebagai bagian penting dari pertumbuhan ekonomi.

Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI, Imam Hartono, menegaskan bahwa upaya peningkatan literasi harus menjadi prioritas utama.

"Pers, media ini perannya vital, mengkampanyekan kepada generasi muda digital, membangun 'trust' dan akuntabilitas, transparan serta kredibel. Ini akan dicapai, para jurnalis dapat menulis tentang Eksyar agar literasinya mudah dipahami dan menarik," kata Imam Hartono, dalam sambutannya d acara Training of Trainer (TOT) Ekonomi dan Keuangan Syariah di Jakarta, Jumat 14 November 2025. 

Imam menekankan bahwa literasi harus "terus dipercepat dan ditingkatkan" seiring dengan pesatnya digitalisasi di Indonesia, guna memanfaatkan potensi demografi muda yang akan menjadi kekuatan ekonomi pada 2030. 

Ia menambahkan bahwa Eksyar, yang berlandaskan nilai leluhur, kerja sama, dan kebaikan, merupakan bagian dari pembangunan nasional.

Kesadaran akan potensi Eksyar kini semakin kuat di kalangan pemerintah. Direktur Ekonomi Syariah dan BUMN Bappenas, Rosy Wediawaty, di kesempatan yang sama menyatakan langkah krusial telah diambil.

“Dulu tidak ada ekonomi syariah di dokumen perencanaan, padahal dokumen itu menjadi acuan pembangunan. Kalau di perencanaan saja tidak muncul, siapa yang akan menjalankan?” kata Rosy.

Keseriusan ini muncul setelah pemerintah melihat negara non-Muslim, seperti Jepang dan Korea Selatan, justru lebih dulu fokus pada sektor Eksyar. 

Rosy juga menyoroti kondisi sektor keuangan syariah yang stagnan dan tertinggal dari negara lain seperti Malaysia, meskipun populasi Muslim Indonesia jauh lebih besar. Masalah utamanya ada pada pemahaman dan akses masyarakat.

Rosy berharap, dengan perputaran uang yang besar, target Indonesia untuk 'mengejar Malaysia" dapat tercapai. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA