Pertamax Green 95 Kurangi Ketergantungan Energi Fosil

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Rabu, 12 November 2025, 13:35 WIB
Pertamax Green 95 Kurangi Ketergantungan Energi Fosil
Pertamax Green 95 sudah dipasarkan Pertamina selama dua tahun terakhir. (Foto: Dok. Pertamina)
rmol news logo Program mengurangi emisi karbon dengan mengeluarkan Pertamax Green 95, dianggap sebagai upaya strategis demi mencapai target Net Zero Emission 2060.

Ekonom dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Gunawan Benjamin mengatakan, Pertamax Green 95 yang di dalamnya terdapat etanol, membuka peluang bagi industri etanol yang bukan hanya menguntungkan perusahaan besar tetapi juga memperluas kesempatan kerja di level masyarakat.

"Pengembangan etanol itu bukan hanya bicara mengenai industri yang terlibat. Ada masyarakat yang kembali bergairah untuk menanam tanaman-tanaman yang menghasilkan yang bisa dijadikan etanol,” ujar Gunawan dalam keterangannya, Rabu 12 November 2025.

Gunawan mengungkapkan, dalam diskusi "Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran Dari Sudut Pandang Energi" yang diselenggarakan di Medan, Sumatera Utara, Selasa 11 November 2025, turut dia sampaikan tentang Pertamax Green 95 mengandung 5 persen Bioetanol (E5) telah dikomersilkan oleh Pertamina Patra Niaga selama dua tahun. 

Menurutnya, produk tersebut mengutamakan bahan baku dalam negeri dengan memanfaatkan molase (tetes tebu) yang diolah menjadi bioetanol fuel grade dari supplier lokal di Mojokerto, Jawa Timur. 

Oleh karena itu, Gunawan berharap penguatan industri etanol akan menciptakan stabilitas harga komoditas pertanian, terutama tebu, singkong, jagung, dan bongkol jagung yang selama ini tak bernilai ekonomis tinggi. 

Terlebih, dia menambahkan bahwa peningkatan penggunaan etanol berpeluang besar menekan impor energi yang selama ini membebani fiskal. Karenanya ini dapat menjadi momentum transisi energi bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"Jika etanol ditambah porsinya, maka kebutuhan impor energi kita itu akan berkurang. Ada alokasi anggaran yang bisa digunakan untuk hal yang lebih produktif lainnya,” demikian Gunawan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA