Kenaikan ini terjadi karena muncul harapan bahwa pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban di Gedung Putih bisa membuka peluang bagi Hungaria untuk kembali menggunakan minyak Rusia.
Dikutip dari Reuters, minyak mentah Brent ditutup naik 0,39 persen menjadi $63,63 per barel, pada penutupan perdagangan Jumat 7 November 2025 waktu setempat atau Sabtu pagi WIB. Sementara minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) naik 0,54 persen ke 59,75 Dolar AS per barel. Meski begitu, keduanya masih mencatat penurunan sekitar 2 persen sepanjang pekan karena peningkatan produksi dari negara-negara penghasil utama.
"Pasar menunggu apakah pertemuan Trump--Orban akan menghasilkan pelonggaran sanksi terhadap perusahaan minyak Rusia seperti Lukoil dan Rosneft," kata Analis energi John Kilduff dari Again Capital.
Harga minyak sebelumnya melemah akibat penurunan permintaan bahan bakar jet, setelah ribuan penerbangan di AS dibatalkan karena kekurangan pengendali lalu lintas udara selama penutupan pemerintah. Selain itu, stok minyak mentah AS naik tajam sebesar 5,2 juta barel pekan lalu hingga memicu kekhawatiran kelebihan pasokan.
Faktor lain ada pada pengumuman OPEC+ yang akan menambah sedikit produksi pada Desember, tetapi menunda peningkatan lebih lanjut hingga kuartal pertama 2026 untuk mencegah kelebihan suplai.
Di sisi lain, Arab Saudi memangkas harga jual minyak untuk pembeli Asia bulan depan karena pasar global sudah kelebihan pasokan. Namun, sanksi Barat terhadap Rusia dan Iran masih menahan sebagian ekspor energi, sehingga memberi sedikit dukungan pada harga.
BERITA TERKAIT: