Sebanyak 265 saham tercatat menguat, sementara 145 melemah dan 545 stagnan. Nilai transaksi awal mencapai Rp745 miliar dengan volume 718 juta saham.
Sejumlah indeks turut bergerak variatif. Indeks LQ45 naik 0,02 persen ke 844,16, IDX30 menguat 0,12 persen ke 444, dan JII naik 0,11 persen ke 575,06. Sedangkan MNC36 justru terkoreksi 0,03 persen ke 346,61.
Mayoritas indeks sektoral juga menghijau. Penguatan terjadi pada sektor energi, konsumer non-siklikal dan siklikal, keuangan, infrastruktur, industri, kesehatan, bahan baku, hingga transportasi. Adapun sektor properti dan teknologi menjadi dua kelompok yang melemah di awal perdagangan.
Di sisi lain, tekanan terhadap Rupiah kian berat. Mata uang Garuda kembali terdepresiasi terhadap Dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah dibuka di posisi Rp16.679 per Dolar AS atau melemah 0,13 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Penurunan berlanjut seiring perdagangan berjalan. Pada pukul 09.03 WIB, Rupiah merosot lebih dalam menjadi Rp16.705 per Dolar AS atau turun 0,29 persen. Dengan pelemahan tersebut, Rupiah makin mendekati level terendah sepanjang masa. Jarak ke rekor pelemahan tinggal sekitar 60 poin.
BERITA TERKAIT: