Bursa Wall Street Berakhir Variatif Usai Powell Isyaratkan Sikap Hati-hati

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 30 Oktober 2025, 09:00 WIB
Bursa Wall Street Berakhir Variatif Usai Powell Isyaratkan Sikap Hati-hati
Ilusrasi (Foto: RMOL/Reni Erina)
rmol news logo Pasar saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street  berakhir variatif, setelah Federal Reserve menyatakan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin.

Bursa sempat menguat setelah the Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga seperti yang diperkirakan dan mengungkap rencana membeli kembali surat utang pemerintah AS secara terbatas guna menjaga likuiditas pasar. Namun,  Chairman The Fed, Jerome Powell, menegaskan bahwa pelonggaran lanjutan pada Desember belum tentu terjadi. Setelah pernyataan tersebut pelaku pasar memangkas ekspektasi terhadap pemotongan lanjutan. Peluang penurunan suku bunga pada pertemuan Desember turun menjadi 71 persen, dari 90 persen sebelumnya.

Dikutip dari Reuters, berikut pergerakan indeks pada penutupan perdagangan Rabu 29 Oktober 2025 waktu setempat atau Kamis pagi WIB. 

Dow Jones Industrial Average melemah 74,37 poin atau 0,16 persen menjadi 47.632,00
S&P 500 stagnan dengan penurunan tipis 0,30 poin ke posisi 6.890
Nasdaq Composite Index naik 130,98 poin atau 0,55 persen menjadi 23.958,47

Lonjakan saham Nvidia, yang menembus kapitalisasi pasar 5,03 triliun Dolar AS, menjadikannya perusahaan pertama di dunia yang mencapai tonggak tersebut. Saham pembuat chip kecerdasan buatan (AI) itu melesat 3 persen menjadi 207,04 Dolar AS dan meroket lebih dari 50 persen sepanjang tahun ini, menjadi motor utama reli AI di Wall Street.

Dari 222 perusahaan di indeks S&P 500 yang telah melaporkan hasil kuartalannya hingga Rabu, sekitar 84,2 persen mencatat laba di atas ekspektasi analis, melampaui rata-rata 77 persen selama empat kuartal terakhir, menurut data LSEG. 

Saham Caterpillar naik 11,6 persen setelah laba kuartal ketiga melampaui perkiraan. Namun, pasca penutupan bursa, saham Meta Platforms, Microsoft, dan Alphabet bergerak mixed setelah merilis laporan keuangan mereka.

Saham Meta turun lebih dari 8 persen dalam perdagangan setelah jam bursa karena mencatat beban satu kali hampir 16 miliar Dolar AS yang terkait dengan kebijakan fiskal "Big Beautiful Bill" Presiden Donald Trump. 

Di lantai NYSE , jumlah saham yang melemah melampaui yang menguat dengan rasio 2,16 banding 1, dengan 476 saham mencetak rekor tertinggi baru dan 170 saham mencapai posisi terendah. Total volume perdagangan di bursa Wall Street mencapai 20,71 miliar saham, sedikit di bawah rata-rata 21 miliar saham selama 20 hari perdagangan terakhir. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA