Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah Brent naik 3,40 Dolar AS atau 5,4 persen menjadi 65,99 Dolar AS per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 3,29 Dolar AS atau 5,6 persen ke posisi 61,79 Dolar AS per barel.
Kenaikan ini menjadi lonjakan harian terbesar sejak pertengahan Juni dan menandai level penutupan tertinggi sejak 8 Oktober.
“Pengumuman sanksi AS terhadap Rosneft dan Lukoil merupakan langkah besar yang bisa mengguncang pasar minyak global dan berpotensi membuat pasokan dunia defisit tahun depan,” ujar David Oxley, Kepala Ekonom Iklim dan Komoditas di Capital Economics.
Selain minyak mentah, harga minyak diesel berjangka AS juga melonjak hampir 7 persen, mendorong margin keuntungan penyulingan ke level tertinggi sejak Februari 2024.
Beberapa sumber perdagangan mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaan minyak negara China sudah menangguhkan pembelian minyak Rusia lewat jalur laut dari dua perusahaan yang terkena sanksi tersebut.
Menanggapi situasi ini, Menteri Perminyakan Kuwait menyatakan bahwa OPEC siap menambah produksi jika pasar mengalami kekurangan pasokan. Namun Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, dunia akan membutuhkan waktu untuk menggantikan peran minyak Rusia di pasar global.
BERITA TERKAIT: