Filosofi Investasi Warren Buffett: Sederhana Mengalahkan Cerdas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 20 Oktober 2025, 08:23 WIB
Filosofi Investasi Warren Buffett: Sederhana Mengalahkan Cerdas
Warren Buffett (Foto: CNBC)
rmol news logo Di era digital saat ini, investasi sering kali terasa seperti perlombaan berkecepatan tinggi. Banyak investor, terutama yang lebih muda, terjebak dalam mentalitas "cepat kaya" (get rich quick). Mereka berbondong-bondong mengejar koin kripto atau saham meme yang viral, didorong oleh euforia daring dan janji imbal hasil instan.

Di sisi lain, investor tradisional juga sering mencoba untuk mengalahkan pasar' (to beat the market). Taktik ini melibatkan pembelian saham spesifik saat harganya rendah dan menjualnya saat tinggi, berharap menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi daripada indeks acuan pasar saham, seperti S&P 500. Meskipun menggiurkan, strategi ini penuh dengan risiko tinggi dan potensi kerugian yang signifikan.

Dikutip dari Gobankingrates, Senin 20 Oktober 2025,  Warren Buffett, justru membuktikan bahwa kunci kesuksesan finansial bukanlah kecerdasan yang berlebihan, melainkan kesabaran dan kesederhanaan. Pria kelahiran 30 Agustus 1930 yang dijuluki sebagai investor paling sukses di zaman modern, memiliki nasihat; jauhi kesibukan dan pilih jalur yang sederhana, bukan yang paling rumit.

Mengapa Saran Investasi Buffett Begitu Kuat?


Pasar saham terkenal karena volatilitas dan ketidakpastiannya dalam jangka pendek. Sulit—bahkan bagi para ahli—untuk memprediksi pergerakan harian, mingguan, atau bulanan. Namun, jika kita mundur dan melihat gambaran yang lebih besar, pasar saham memiliki satu tren yang konsisten: selalu naik dalam jangka panjang.

Indeks seperti S&P 500, —yang terdiri dari 500 perusahaan terkemuka yang mewakili sekitar 80 persen nilai pasar saham AS, adalah indikator terbaik dari fenomena ini. Data historis menunjukkan bahwa selama tiga dekade terakhir, S&P 500 telah meningkat dengan rata-rata imbal hasil tahunan sekitar 9 persen (sebelum disesuaikan inflasi).

Inilah inti dari pemikiran Buffett. Dalam surat legendarisnya kepada pemegang saham Berkshire Hathaway pada tahun 1993, ia menguraikan sebuah strategi yang sangat sederhana: berinvestasilah secara konsisten dalam reksa dana indeks yang terdiversifikasi—seperti S&P 500—dan investasikan kembali dividennya.

Strategi pasif ini, menurut Buffett, mampu mengungguli banyak investor profesional yang aktif bertransaksi. Buffet juga menekankan bahwa konsistensi menjadi kunci utama. "Waktu tidak penting, melainkan konsistensi yang utama," katanya

Bersabarlah dan disiplin, menjadi kunci sukses Buffett yang paling dikenal para investor. Buffett dikenal karena kesediaannya untuk memegang cadangan kas yang besar sambil menunggu peluang investasi yang ideal. Kesabaran ini sangat berharga selama krisis keuangan 2008 ketika Berkshire memiliki likuiditas untuk berinvestasi 5 miliar Dolar AS di Goldman Sachs dengan syarat yang menguntungkan saat sedikit pihak lain yang dapat menyediakan modal.

Kemudian Buffett juga menyarankan agar menginvestasikan kembali keuntungan.  Strategi ini memungkinkan bunga majemuk bekerja secara maksimal, mempercepat pertumbuhan kekayaan seiring waktu. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA