Surplus neraca perdagangan juga melonjak tajam, mencatat angka 29,14 miliar Dolar AS hingga Agustus, atau naik lebih dari 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Sejak Mei 2020, kita konsisten mencatat surplus selama 6 bulan berturut-turut,” ujar Budi dalam pembukaan Trade Expo Indonesia ke-40 di ICE BSD, Rabu 15 Oktober 2025.
Pemerintah terus memperluas jangkauan pasar lewat perjanjian dagang internasional. Saat ini, Indonesia telah memiliki 20 perjanjian perdagangan aktif dan tengah merampungkan ratifikasi untuk 10 perjanjian baru, termasuk CEPA dengan Peru, Kanada, Uni Eropa, hingga Eurasia. Langkah ini diperkuat dengan penjajakan kerja sama baru seperti Indonesia–GCC FTA dan Indonesia–Mercosur CEPA, yang menyasar pasar strategis di Timur Tengah dan Amerika Latin.
“Kami optimistis, perluasan jaringan perdagangan ini akan mendorong ekspor sekaligus mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen,” tegas Budi.
BERITA TERKAIT: