Kesejahteraan TKBM Masih Rendah Meski Topang Sislognas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Senin, 13 Oktober 2025, 18:43 WIB
Kesejahteraan TKBM Masih Rendah Meski Topang Sislognas
Presiden Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Irham Ali Saifuddin. (Foto: YouTube TVNU)
rmol news logo Tingkat kesejahteraan tenaga kerja bongkar muat (TKBM) disebut masih rendah, meski memiliki peran vital dalam menopang sistem logistik nasional (Sislognas).

Hal tersebut disampaikan Presiden Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Irham Ali Saifuddin dalam diskusi bertajuk 'Optimalisasi Kebijakan Pengelolaan TKBM di Indonesia' di TVNU pada Senin, 13 Oktober 2025.

“TKBM ini merupakan instrumen yang sangat penting bagi tetap berjalannya arus logistik di Indonesia. Kita tidak bisa membayangkan apabila kawan-kawan TKBM ini tidak pernah ada di bisnis proses logistik ini,” ujar Irham dalam pidatonya.

Ia menjelaskan, para pekerja bongkar muat menjadi penunjang utama bagi aktivitas ekspor-impor, industri manufaktur, serta sektor olahan yang bergantung pada kelancaran rantai pasok. Bahkan, keberadaan mereka disebut selaras dengan karakter Indonesia sebagai negara kepulauan yang membutuhkan konektivitas antarwilayah.

“TKBM sesuai dengan nature republik ini yang merupakan negara kepulauan, juga menjadi instrumen utama yang menopang konektivitas di Indonesia. Mereka adalah hub dari segenap aktivitas ekonomi di daerah,” jelasnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pelabuhan sendiri berkontribusi 7,6 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada 2021, dan meningkat menjadi 7,9 persen pada 2024. 

Sementara itu, pertumbuhan sektor logistik nasional pada 2023 tercatat hampir 14 persen, dengan nilai kontribusi mencapai Rp1.000 triliun terhadap PDB.

“Ini tentu angka yang sangat fantastis dan kontribusinya tidak bisa kita pungkiri lagi,” ungkap Irham.

Namun, di balik kontribusi besar tersebut, Irham menekankan bahwa kesejahteraan TKBM masih jauh dari layak. Mereka yang menjadi ujung tombak aktivitas pelabuhan justru berada di lapisan terbawah dalam struktur ekonomi nasional.

“Mereka secara jumlah, secara nyawa, secara jiwa, secara keluarga menduduki porsi yang sangat signifikan sekali. Tetapi dalam kerangka kue kesejahteraan, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berada di piramida terbawah dari piramida ekonomi logistik dan pelabuhan nasional kita,” pungkasnya.rmol news logo article


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA