Ketua Federasi Biji Minyak Australia, Rosemary Richards, mengatakan pasar Tiongkok sebelumnya sangat penting bagi Australia. Namun, ekspor terhenti sejak 2020 karena aturan karantina tanaman.
“Pasar tersebut dulu sangat signifikan. Jika dibuka kembali, perdagangan antara Australia dan Tiongkok kemungkinan akan berjalan lagi,” ujar Richards, dikutip dari Global Times, Kamis 2 Oktober 2025.
Pernyataan ini muncul setelah Kementerian Perdagangan Tiongkok (MOFCOM) pada Agustus lalu mengenakan tuduhan dumping terhadap rapeseed asal Kanada dan memulai penyelidikan anti-dumping yang akan berlangsung hingga 9 Maret 2026.
Padahal pada 2024, Kanada menjadi pemasok utama, dengan kontribusi hingga 96 persen dari total impor rapeseed Tiongkok, yakni 6,39 juta ton senilai 3,44 miliar Dolar AS.
Mengingat situasi tersebut, peluang Australia semakin terbuka. Reuters melaporkan pada Agustus lalu bahwa sebuah perusahaan Tiongkok sudah memesan sekitar 50.000 ton rapeseed dari Australia, pembelian pertama dalam lima tahun terakhir.
BERITA TERKAIT: