Menkeu Tolak Naikkan Cukai Agar Industri Rokok Tidak Mati

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Selasa, 30 September 2025, 17:50 WIB
Menkeu Tolak Naikkan Cukai Agar Industri Rokok Tidak Mati
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 30 September 2025 (Foto: RMOL/Hani Fatunnisa)
rmol news logo Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan keputusannya tidak menaikkan cukai rokok pada 2026. 

Menurutnya, langkah ini penting untuk menjaga industri tetap hidup sekaligus mencegah peredaran rokok ilegal yang berpotensi menguasai pasar.

“Setiap kebijakan kan ada pro dan kontra. Ada yang suka, ada yang nggak suka. Cuman kita lihat yang mana yang paling bermanfaat buat ekonomi dan masyarakat. Itu yang kita kerjakan,” kata Purbaya usai mendampingi Presiden Prabowo Subianto menerima investor Ray Dalio di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 30 September 2025.

Purbaya menilai, menahan kenaikan cukai lebih realistis dibanding membiarkan industri dalam negeri mati. 

“Nggak naik udah syukur. Harusnya kan mereka minta turun. Untungnya nggak minta turun sih. Mereka bilang sudah cukup nggak naik,” tegasnya.

Terkait alasan kesehatan karena mudahnya mengakses rokok, Purbaya menekankan perlunya keseimbangan dengan aspek ekonomi. 

“Kalau dia bisa menciptakan lapangan kerja sebanyak yang hilang gara-gara industri yang mati, boleh kita ubah kebijakannya langsung. Cuman kalau dia nggak bisa, jangan ngomong aja. Kan masyarakat juga perlu penghidupan kan,” ujarnya.

Keputusan Purbaya untuk tidak menaikkan cukai roko  menuai kritik dari kalangan masyarakat sipil. Ketua Umum Indonesian Youth Council for Tactical Changes (IYCTC), Manik Marganamahendra, menyebut murahnya harga rokok telah mendorong jumlah perokok anak mencapai hampir 6 juta orang.

“Kapan Bapak akan mendengar suara kami yang terdampak? Padahal, cukai yang lebih tinggi bisa menjadi alat efektif untuk mencegah generasi muda terjebak dalam siklus kecanduan dan penyakit akibat rokok,” tutupnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA