NATO telah memperingatkan Rusia usai pelanggaran wilayah udara Estonia, menyebut Moskow tidak bertanggung jawab. Ketegangan ini ikut memperkuat permintaan emas sebagai aset lindung nilai.
Imbal hasil US Treasury bertenor 10 tahun turun 0,2 persen dan Dolar AS relatif stabil.
Fokus pasar kini tertuju pada rilis data Personal Consumption Expenditures (PCE), indikator inflasi favorit the Fed, yang dijadwalkan Jumat pekan ini.
Harga emas spot naik 0,8 persen menjadi 3.777,80 Dolar AS per ons pada perdagangan Selasa 23 September 2025. Setelah sempat menyentuh rekor 3.790,82 Dolar AS per ons di awal sesi.
Harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) untuk kontrak pengiriman Desember ditutup melonjak 1,1 persen menjadi 3.815,70 Dolar AS per ons.
Bank Sentral China (PBOC) dikabarkan mendorong bank sentral negara-negara mitra untuk membeli serta menyimpan logam kuning di bursa Shanghai, menurut laporan Bloomberg.
Selain emas, logam lainnya ikut terkerek. Perak spot naik 0,2 persen menjadi 44,17 Dolar AS, mendekati level tertinggi 14 tahun. Platinum naik 4,5 persen menjadi 1.480,97 Dolar AS per ons, tertinggi sejak 2014. Paladium melesat 2,8 persen ke posisi 1.212 Dolar AS.
BERITA TERKAIT: