Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu mengatakan, berdasarkan pipeline kredit yang disusun, sebenarnya dana tersebut berpotensi terserap lebih cepat, yakni pada November 2025.
"Kami sudah hitung, berdasarkan pipeline kami. Sebenarnya November, tapi kami tulis resminya Desember ini akan kita habiskan liquidity-nyajadi pertumbuhan kredit," ungkap Nixon dalam keterangannya yang dikutip RMOL di Jakarta, Sabtu 20 September 2025.
Dengan adanya tambahan dana Rp25 triliun, persoalan likuiditas BTN sudah tidak menjadi masalah. Tantangan yang dihadapi saat ini justru terletak pada persaingan antarbank dalam memperebutkan calon debitur agar tidak berpindah ke kompetitor.
Lebih lanjut, BTN menargetkan pertumbuhan kredit di akhir tahun 2025 tetap berada di kisaran 7-9 persen. Namun, angka akhirnya kemungkinan berada di batas atas, mencapai 9 persen.
Pemerintah resmi menempatkan dana Rp200 triliun pada lima bank Himbara untuk memperkuat likuiditas perbankan nasional. Dana tersebut berasal dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No. 276 Tahun 2025.
Dari jumlah itu, BTN memperoleh alokasi Rp25 triliun guna memperkuat percepatan pembiayaan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
BERITA TERKAIT: