“Langkah ini juga selaras dengan asta cita pemerintah, yaitu menciptakan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, Jumat, 19 September 2025.
Salah satu kisah sukses program ini adalah Kain Tenun Indonesia (Kainnesia) yang juga pemenang Pertapreneur Aggregator 2024. Kainnesia berhasil menggandeng ratusan penenun dari berbagai daerah dan membawa produk tenun nusantara ke pasar internasional.
Chief Executive Officer Kainnesia, Nur Salam menyampaikan, pertumbuhan Kainnesia diikuti dengan UMKM binaan berkat program Pertapreneur Aggregator. Saat ini, total tenaga kerja dari 37 UMKM mitra mencapai lebih dari 400 orang.
"Semua ini menjadi bukti nyata bahwa program Pertapreneur Aggregator berhasil mendorong pertumbuhan yang menyeluruh dan berkelanjutan, tidak hanya bagi Kainnesia tetapi bagi UMKM lain yang kami bina," kata Nur Salam.
Produk Kainnesia kini telah menembus berbagai event internasional, seperti Osaka World Expo Japan 2025, Korea Import Fair di Seoul, Jogja Fashion Week 2025, serta Inacraft 2025.
Keikutsertaan ini membuka peluang pertemuan dengan buyer dari Jepang, Australia, dan Malaysia. Bahkan, buyer dari Malaysia secara khusus memesan sarung tenun senilai 50 ribu Dolar AS.
“Tenun bukan sekadar kain, tetapi warisan budaya yang harus terus dikembangkan agar tetap relevan dengan zaman. Kami ingin anak muda melihat tenun sebagai bagian dari masa depan,” ujar Nur.
Vice President CSR & SMEPP Pertamina, Rudi Ariffianto menambahkan, kehadiran Kainnesia menjadi contoh nyata dari tujuan Pertapreneur Aggregator.
“Semakin banyak UMKM aggregator, makin banyak pula yang bisa naik kelas, membuka lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Kami berharap UMKM binaan Kainnesia dapat menjadi tentakel ekonomi yang menciptakan value lebih besar,” pungkas Rudi.
BERITA TERKAIT: