Wall Street: Dow Jones Cetak Rekor Penutupan Tertinggi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 12 September 2025, 08:55 WIB
Wall Street: Dow Jones Cetak Rekor Penutupan Tertinggi
Ilustrasi (Foto: RMOL/Reni Erina)
rmol news logo Pasar saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir di level tertinggi sepanjang masa yang didorong oleh reli saham teknologi. 

Perdagangan berjangka menunjukkan trader yakin the Fed akan memotong suku bunga setidaknya 25 basis poin pada pertemuan kebijakan minggu depan. 

Hal ini mengikuti serangkaian data yang suram dari pasar tenaga kerja dan laporan inflasi produsen yang lebih lemah dari perkiraan pada Rabu.

Harga konsumen AS meningkat lebih besar dari perkiraan sepanjang Agustus, dengan kenaikan tahunan inflasi tertinggi dalam tujuh bulan.

Dalam laporan terpisah, klaim pengangguran awal untuk pekan yang berakhir hingga 6 September tercatat 263.000, mendekati level tertinggi empat tahun.

Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup menguat 0,85 persen atau 55,43 poin menjadi 6.587,47 pada penutupan perdagangan Kamis 11 September 2025 waktu setempat. 

Nasdaq Composite Index menguat 0,72 persen atau 157,014 poin menjadi 22.043,08. 

Dow Jones Industrial Average melesat 1,36 persen atau 617,08 poin menjadi 46.108,00. 

Sepuluh dari 11 indeks sektor S&P 500 menghijau, dipimpin sektor material yang melejit 2,14 persen, diikuti sektor kesehatan yang melesat 1,73 persen.

Saham Tesla melambung 6 persen dan membantu S&P 500 serta Nasdaq mencetak rekor baru.

Dow mencatat rekor penutupan tertinggi, dengan kenaikan lebih dari 1 persen pada saham JPMorgan dan Goldman Sachs Group.

Saham Warner Bros Discovery menjulang 29 persen setelah  Wall Street Journal  melaporkan Paramount Skydance tengah menyiapkan penawaran mayoritas berbasis cash untuk perusahaan media yang tengah kesulitan itu.

Saham Oracle tersungkur 6,2 persen. Saham Delta Airlines juga terperosok 1,55 persen setelah maskapai tersebut menegaskan kembali perkiraan laba tahunannya.

Volume di bursa Wall Street cukup tinggi, dengan 18,2 miliar saham diperdagangkan, dibanding rata-rata 16,1 miliar saham dalam 20 sesi sebelumnya.

Saham Boeing merosot 3,31 persen, begitu juga dengan saham Coca-Cola yang melemah 0,29 persen. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA